Makalah UTS part II
Ciri morfologi fungi Acremonium chrysogenum (syn. Cephalosporium acremonium) adalah hifanya berbentuk filamen, segmen pada hifanya berbentuk cembung (swollen), memiliki arthrospora, Konidia dan germlings. Kondisi lingkungan kaya C, N, Mg, dan PO43- , sangat sesuai dalam proses germinasinya. Hifa Acremonium chrysogenum tumbuh apikal dan bercabang.Proses reproduksi secara seksual belum ditemukan, sehingga fungi ini dimasukkan dalam kelas deuteromycetes. Hasil penelitian dengan menggunakan perlakuan medium menunjukkan adanya pengaruh medium terhadap diferensiasi morfologi, misalnya pada medium yang mengandung metionin, swollen hypha dan arthospora tampak lebih jelas dari pada bila ditumbuhkan pada medium yang mengandung sulfat.
My Room ^^
Selasa, 29 Maret 2011
CEPHALOSPORIN C
Pendahuluan makalah UTS wkt kul Metabolisme bhn alam Cekidot!!! ^^
Cephalosporin C merupakan perkusor utama dalam sintesis antibiotik semi-sintetik cephalosporin. Cephalorin C secara alami di produksi sebagai metabolite sekunder pada fungi Acremonium sp.(Brakhage.1998, Sorookhani 2007). Salah satu ciri dari senyawa ini adalah adanya cincin β-lactam yangmenyusun struktur kimianya sehingga dapat dikelompokkan sebagai salah satu derivat β-lactam, bersama-sama dengan penicilin, cephamycin, cephabacin, chitinovorins, asam clavulanic, thienamycins, asam olivanic, epithienamycins, nocardicines, monobactams . (Brakhage.1998). Seperti senyawa derivat β-lactams lainnya, cephalosporin C memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri (antibakteri) dan telah dikembangkan sebagai bahan antibiotika dalam skala industri. Beberapa merek antibiotika dengan bahan aktif turunan dari cephalosporin C adalah zinacef, Ceklor, Evacef, Helicef, Neucef, Fixitil, Velocef, Cefizox, Ceformec (Solangi.et.al. 2007).
Cephalosporin C pertama kali ditemukan pada fungi Acremonium chrysogenum (syn. Cephalosporium acremonium), yang diisolasi oleh Giusepp Brotzu dari air laut di Cagliari Italia, pada tahun 1945 (Tolnick et.al.2004, Brakhage.1998 ). Sebenarnya fungi Cephalosporium acremonium botzu yang ditemukan tersebut, akan digunakan untuk memproduksi penisilin N, metabolit sekunder yang juga ditemukan Cephalosporium acremonium botzu. Namun pada proses selanjutnya diketahui bahwa fungi ini juga mengandung senyawa lain yang juga derivat β-lactam. Mengingat penisilin hanya memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri gram + namun tidak pada bakteri gram – (prescott.2008), Acremonium chrysogenum mampu menghambat pertumbuhan bakteri gram + dan gram – terutama Staphylococcus aereus dan Salmonella typhi (Tolnick et.al.2004,),. Senyawa cephalosporin C akhirnya berhasil diisolasi dan dipurifikasi oleh Abraham et.al dan struktur kimianya dinyatakan oleh Abraham dan Newton pada tahun 1961.(Brakhage.1998, Tolnick.2004).
Selain pada Acremonium chrysogenum , cephalosporin C juga telah diketahui dihasilkan oleh Acremonium strictum, Emericellopsis minima, Acremonium persinicum, Emericellopsis salmosynnemata (Cephalosporium salmosynnemata telemorph) (Sarookhani.2007), Streptomyces clavuligerus, dan Flavobacterium sp.(Brakhage.1998, Tolnick.2004.) Namun dalam dunia industri farmasi, Acremonium chrysogenum (syn. Cephalosporium acremonium) tetap digunakan sebagai bahan kultur utama dalam proses fermentasi untuk menghasilkan cephalosporin C.
tugasku... tugasku ... kau sukses memaksaku begadang pada hari-hari itu :)Minggu, 27 Maret 2011
Phalaenopsis di Indonesia
Phalaenopsis merupakan salah satu genus anggrek yang terkenal akan keindahan bunganya dan beberapa spesies dari genus ini merupakan spesies asli Indonesia. Phalaenopsis pertama kali ditemukan di Ambon pada tahun 1750 oleh Rhumpies dan diberi nama Anggraecum album-majus. Lalu pada tahun 1752 Peter Osbeck menemukan anggrek dari jenis yang sama di Jawa Barat, oleh Linnaeus, anggrek ini diberi nama Epidendrum amabile. Pada tahun 1814 Roxburg mengidentifikasi anggrek jenis ini dan memberi nama Cymbidium amabile, dan pada tahun 1825 Blume menemukan anggrek ini di Pulau Nusa Kambangan lalu mengidentifikasinya dan memberinya nama Phalaenopsis amabilis dan nama tersebut tetap digunakan hingga saat ini. Phalaenopsis sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu phalaina yang berarti kupu-kupu atau lebah dan opsis yang berarti menyerupai. Hal ini disebabkan karena bunga Phalaenopsis memiliki bentuk seperti kupu-kupu, walaupun di Indonesia anggrek ini lebih dikenal dengan sebutan anggrek bulan karena bentuk bunganya yang membulat seperti bulan
Genus Phalaenopsis memiliki kurang lebih 60 spesies dan 21 spesies diantaranya teridentifikasi terdapat di Indonesia. Beberapa spesies Phalaenopsis yang terdapat di Indonesia merupakan spesies endemik seperti Ph. fimbriata var sumatrana di Sumatera, Ph. javanica di Jawa Barat, Ph. gigantea, Ph. modesta, dan Ph. pantherina di Kalimantan, di Kalimantan Ph. celebensis dan Ph. venosa di Sulawesi. Pada tahun 1993 salah satu spesies Phalaenopsis yaitu Phalaenopsis amabilis (L.) Blume dijadikan bunga nasional Indonesia dengan sebutan puspa pesona
Welcome ^^
Ok2 welcome to my room ^^
Whuaahaha... ini blog baru ku
tempat pelarian dari penatnya nulis tesis * uphzzzz (o.0)? *
smoga awet dan terus terpelihara
enjoy reading yach ^^
Whuaahaha... ini blog baru ku
tempat pelarian dari penatnya nulis tesis * uphzzzz (o.0)? *
smoga awet dan terus terpelihara
enjoy reading yach ^^
Langganan:
Postingan (Atom)